INDOCREW YOGYAKARTA | LEMBAGA PELATIHAN PROFESI CALON CREW KAPAL PESIAR INTERNASIONAL

Latest news
- Siap-siap Kerja di Kapal Pesiar : Cara Mendapat Kontrak Kerja 03 Agustus 2020
- INTERVIEW KAPAL VS CORONA 29 Mei 2020
- Travelling ala â€œIndocrewâ€ 24 Februari 2020

Statistic

Pengunjung hari ini 21

Total pengunjung 399297

Hits hari ini 131

Total Hits 2306990

Pengunjung Online 1

Partner Link

Tips dan Trik

Entaskan Pengangguran

| Rabu, 05 Desember 2012 - 15:59:03 WIB | Dibaca: 2989 kali

Perempuan kelahiran Purworejo Jawa Tengah, 19 Januari 1962 ini dunia mengajar adalah dunia yang sangat menyenangkan, pasalnya perempuan yang memiliki nama lengkap Natalina Primawati memiliki keinginan agar anak muda dimanapun dapat menjadi manusia yang berguna bagi kehidupannya.

Ditemui ditempat kerjanya, perempuan yang akrab disapa Natalina merupakan Direktur di INDOCREW Cruise Ship Training Center, Yogyakarta. Awalnya Natalina yang merupakan lulusan Fakultas Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun 1994. Natalia di Yogyakarta dan Jawa Tengah dikenal sebagai seorang desainer ternama itu dilakukan sejak tahun 1994 hingga 2009, karena tidak mendatangkan kepuasan batin dan rejeki yang didapat hilang begitu saja, oleh karena itu Natalia beralih memutar alur membuka kursusan Bahasa Inggis yang diberikan Cuma-Cuma kepada anak muda. Dari situlah Natalia mulai mendapatkan inspirasi dan ide cemerlang untuk membuka pelatihan bahasa untuk di kapal pesiar.

“Saya saat itu bisa merasakan memiliki uang banyak, karena waktu itu dalam sehari saya bisa mengantongi uang jutaan rupiah. Tapi ternyata bukan itu saja yang saya butuhkan. Saya merasa ada sesuatu yang kurang dan belum saya temukan di dunia desainer,” tutur wanita kelahiran Purworejo .

Di tengah pergulatan batinnya, Lina yang saat itu tengah menikah dengan seorang pelaut, mulai 2004 mencoba merintis mendirikan lembaga pendidikan keterampilan. “Dulu saya PNS, seorang guru, kemudian di tinggalkan dan menjadi designer. Kisah-kisah sukses kru kapal pesiar menginspirasi saya untuk kembali menekuni dunia pendidikan, hanya saja kali ini di sektor non formal,” terangnya.

Akhirnya meski tanpa bekal pengetahuan memadai, Lina bersama beberapa karyawannya berhasil mengembangkan lembaga pendidikan calon pekerja kapal pesiar. Sejak 2006 hingga Agustus 2010, kata perempuan yang pernah mengenyam diploma Bahasa Inggris di Universitas Satya Wacana Salatiga itu, Indocrew telah menyalurkan tenaga kru kapal pesiar ke berbagai perusahaan kapal pesiar internasional sebanyak 760 orang, atau 95 persen dari total jumlah siswa. “Tingginya persentase jumlah tenaga kerja yang bisa tersalurkan itu karena Indocrew memiliki informasi valid dan akses ke berbagai perusahaan kapal pesiar internasional,” kata perempuan berputra satu itu.

Karena bukan seorang pelaut dan bahkan belum pernah naik kapal pesiar, tentu saja banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi. Upayanya menjalin kerja sama dengan banyak kalangan termasuk pihak perhotelan, restoran maupun mencari staf pengajar yang paham seluk beluk dunia kapal pesiar membutuhkan kesungguhan dan kesabaran ekstra.

Kegigihan membekali berbagai materi didik untuk siswa membuat Indocrew semakin dipercaya oleh para agen pencari tenaga kerja di kapal pesiar. Kemudahan pun kemudian terus didapat sehingga bisa dipastikan hampir semua peserta didik Lina berangkat kerja ke kapal

pesiar.

”Terus terang saya prihatin dengan kondisi anak-anak lulusan SMA atau SMK. Saya berusaha maksimal agar mereka bisa diterima di kapal pesiar yang selama ini memang menjadi fokus penyaluran lulusan LPK Indocrew. Mendidik anak dan berhasil mengentaskan pengangguran adalah kepuasan yang tak ternilai.” Kata Natalina di Jala Bumijo Tengah No 22 Yogyakarta

Bagi Natalina Primawati mengajar adalah pekerjaan menyenangkan. Bahkan begitu cintanya dengan pekerjaan, dia nyaris tak kenal waktu ketika sudah mengajar di kelas dan konsultasi dengan siswanya di mana saja dan kapan saja. Bagi Lina – begitu Ibu seorang anak itu akrab disapa, mengajar tak hanya terbatas di ruang kelas. Di LPK Indocrew, dia memberikan pelajaran juga di luar kelas misalnya ada siswa yang ingin belajar kapan saja pasti dilayani dengan baik.

“Bahkan kadang-kadang ada siswa yang datang malam hari ingin konsultasi pun saya ladeni. Karena sering banyaknya waktu untuk siswa, anak saya protes karena merasa tak diperhatikan,” ujar alumnus Bahasa Inggris IKIP Sanata Dharma.

“Obsesi saya satu, bagaimana sebanyak mungkin mengirimkan siswa menjadi pelaut di kapal pesiar. Bukan saja ini peluang untuk ikut menyelesaikan masalah ketenagakerjaan,

tapi penghasilan di kapal pesiar juga sangat besar. Bagi pemula saja Rp 10 juta per bulan bersih mesti dapat, apalagi mereka yang sudah pengalaman dan menduduki posisi manajemen, bisa mencapai Rp 60 juta. Jauh lebih mulai ketimbang sekedar menjadi TKI. Padahal lulusan SMU pun bisa, asal punya bekal cukup di bidang ini,” katanya.

Ini penghasilan yang sangat besar. Dan ini bagi Lina, memberi kepuasan tersendiri. “Dulu saya seorang desainer. Sekarang pun juga desainer. Bedanya, kalau dulu saya mendesain baju untuk para pelanggan, sekarang saya membantu “mendesain” masa depan kalangan anak muda, untuk meraih mimpi hidup yang lebih baik,” papar Lina panjang lagi.

Membantu Anak Muda Agar Tidak Tergiur Calo

Lantaran begitu menggiurkan profesi ini, tak heran tidak sedikit yang ingin untung dengan jalan pintas. Kasus pun mulai bermunculan tatkala para siswa yang ingin bekerja di kapal pesiar ke sasar dan bertemu dengan sindikat penipu atau calo. Menurut Lina, penipu dan calo banyak berkeliaran di masyarakat. Sementara tidak banyak lembaga pendidikan yang betul-betul memahami secara detail dunia kapal pesiar. Padahal seleksi kapal pesiar itu terbuka oleh agen resmi di Jakarta tanpa pungutan apa pun.

Kesungguhannya yang dipadu dengan ketelatenan serta kesabaran dalam membekali dan memotivasi para siswanya, akhirnya membuahkan keberhasilan peserta didiknya meraih pekerjaan terhormat. Hal ini membuat Lina merasa menemukan apa yang selama ini dia cari. Secara materi, hasil mengelola Indocrew tidaklah sebesar apa yang dia peroleh ketika menjadi desainer. Tapi kepuasan batin, relasi yang banyak dan tim kerja yang kompak dan ingin ikut mengabdi bagi sesama, memberikan Lina pengalaman berharga dan tak ternilai.

“Semua siswa yang sudah masuk Indocrew harus berhasil, jika tidak berhasil berarti itu adalah kegagalanku,” terang Natalina. (*Admin)

Beli Barang Elektronik & shoping Kebanggaan Crew

Syarat Umum Jadi Crew Kapal Pesiar

Rian Take Off dari Adi Sucipto, Joint Kapal Pesiar di New Orleans

Posisi Di Kapal Pesiar

Kapal pesiar yang akan di-launching tahun 2013

110 comments:

Joni Sukmara

25 September 2017 - 13:36:12 WIB
Zaman sekarang generasi muda harus memiliki ide yang kreatif dan inovatif. Bisa dimulai dari yang sederhana seperti contohnya membuat perangkat rak kabel dengan proses instalasi yang mudah. Dari karya tersebut kelak bisa membuka lahan bisnis yang baru dan menurunkan tingkat pengangguran.

Kabel tray

25 September 2017 - 13:39:22 WIB
Zaman sekarang generasi muda harus memiliki ide yang kreatif dan inovatif. Bisa dimulai dari yang sederhana seperti contohnya membuat perangkat rak kabel dengan proses instalasi yang mudah. Dari karya tersebut kelak bisa membuka lahan bisnis yang baru dan menurunkan tingkat pengangguran.

Tips dan Trik

Entaskan Pengangguran

Joni Sukmara

Kabel tray

hammer of thor bandung

StepEreva

StepEreva

JanomicH

JanomicH

JanomicH

JanomicH

spodlef

Post Comments :

Pengunjung hari ini	21
Total pengunjung	399297
Hits hari ini	131
Total Hits	2306990
Pengunjung Online	1