INDOCREW YOGYAKARTA | LEMBAGA PELATIHAN PROFESI CALON CREW KAPAL PESIAR INTERNASIONAL

Latest news
- Siap-siap Kerja di Kapal Pesiar : Cara Mendapat Kontrak Kerja 03 Agustus 2020
- INTERVIEW KAPAL VS CORONA 29 Mei 2020
- Travelling ala â€œIndocrewâ€ 24 Februari 2020

Statistic

Pengunjung hari ini 21

Total pengunjung 399297

Hits hari ini 125

Total Hits 2306984

Pengunjung Online 2

Partner Link

Tips dan Trik

Kesadaran Berbahasa Inggris Perlu Ditingkatkan

| Sabtu, 03 November 2012 - 09:33:46 WIB | Dibaca: 2767 kali

YOGYAKARTA â€“ Target menarik kunjungan wisatawan asing yang datang ke Indonesia melalui tamu kapal pesiar patut didukung semua pihak. Pasalnya, selain mendatangkan devisa Negara, makin tinggi jumlah wisatawan asing yang datang dengan kapal pesiar akan berdampak pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat. Namun demikian, hal itu harus dibarengi dengan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang lebih bagus, terutama penguasaan bahasa Inggris. Kalau berbicara dengan wisatawan asing dari kapal pesiar, maka bahasa Inggris itu penting. Komunikasi tamu kapal pesiar minimal menguasasi bahasa Inggris dengan baik agar para wisatawan yang datang itu terlayani dengan memuaskan. Kita harus bisa bikin kesan kepada tamu asing agar mereka merasa senang dan puas sehingga lain waktu tertarik mengunjungi Indonesia lagi,â€ ujar Direktur LPK Indocrew Yogyakarta, Dra Natalina Primawati di kantornya Jalan Bumijo Tengah 22 Yogyakarta kemarin.

Natalina menegaskan, harus diakui dengan jujur bahwa kesadaran masyarakat Indonesia umumnya untuk berkomunikasi dengan bahasa asing Inggris masih sangat rendah. Bahkan yang terjadi pada insan pariwisata seperti di perhotelan, kemampuan komunikasi bahasa Inggris masih minim. Menurut dia, kesadaran berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang sudah cukup hanya terjadi di masyarakat Bali. â€œMasyarakat Bali itu sudah sadar bahwa Bali adalah kota pariwisata internasional. Â Karena sadar wisatanya tinggi, maka masyarakat Bali dengan kesadaranya itu melengkapi diri mereka dengan kemampuan berbicara atau berkomunikasi dengan bahasa asing. Minimal orang Bali itu bisa bahasa asing, bahasa Inggris, dengan baik,â€ ujarnya.

Selain kemampuan komunikasi dengan dengan bahasa Inggris, hal lain yang perlu disiapkan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu melayani tamu asing dengan baik dan profesional. Seperti kemampuan dalam bidang perhotelan, kuliner, pengemasan budaya, serta semua hal yang berkaitan dengan pariwisata.

Pengelola LPK Perhotelan dan Kapal Pesiar itu menilai, pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu yang akan menarget ratusan kapal pesiar untuk datang dan singgah di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pada 2016 mendatang, menunjukkan adanya kesadaran bahwa kapal pesiar mulai diperhatikan. â€œMemang sudah semestinya pemerintah itu memperhatikan kapal pesiar internasional.â€

Menurut Natalina, yang bisa diambil kemanfaatannya dari kapal pesiar adalah tenaga terampilnya. Pemerintah juga harus bisa mengambil peluang penempatan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kapal pesiar. Dijelaskannya pula, 60 persen crew (tenaga terampil) kapal pesiar adalah orang Indonesia, sementara untuk satu kapal pesiar membutuhkan crew untuk melayani tamu asing yang berpesiar minimal 500 orang. Bahkan kapal pesiar seperti Oasis of the Seas (Royal Caribbean International) dengan kapasitas tamu 6.000 orang membutuhkan crew minimal 2000 orang. â€œIni kan peluang kerja yang bisa disosialisasikan kepada masyarakat. Terlebih kerja di kapal pesiar selain menjanjikan, pendapatannya lumayan tinggi juga jaminan hukum dan asuransi yang memadai.â€ (*Admin)